+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

LEMBU BETINA MERAH

LEMBU BETINA MERAH

Saudaraku, Detik.com dan media online lainnya mengupload berita “Ritual Sapi Merah Israel yang Meresahkan Dunia”. Beritanya orang Yahudi sudah mendapatkan sapi merah yang mulus yang siap akan dikorbankan, setelah itu orang Yahudi akan membangun kembali Bait Suci yang sudah dihancurkan pasukan Jenderal Titus di tahun 70 M. 

Hal yang meresahkan, lokasi pembangunan Bait Suci itu ada di Dome of Rock Yerusalem, yang juga menjadi tempat sakral bagi warga Muslim. Dengan kata lain akan terjadi perang dahsyat di Israel, bahkan disebut hari kiamat akan tiba.

Saudara,  bacaan tentang lembu betina merah hanya aku temukan  satu-satunya di kitab Bilangan 19:2-3:  “Inilah ketetapan hukum yang diperintahkan TUHAN dengan berfirman: Katakanlah kepada orang Israel, supaya mereka membawa kepadamu seekor lembu betina merah yang tidak bercela, yang tidak ada cacatnya dan yang belum pernah kena kuk. Dan haruslah kamu memberikannya kepada imam Eleazar, maka lembu itu harus dibawa ke luar tempat perkemahan, lalu disembelih di depan imam.” 

Raja Salomo saat meresmikan Bait Suci pertama di Yerusalem tahun 966 SM tidak mempersembahkan lembu betina  merah dalam pengorbanan, melainkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya. (2 Tawarikh 5:6). Bait Suci Salomo dihancurkan oleh pasukan Nebukadnezar pada tahun 586 SM dan seluruh perkakas dari emas dan perak Bait Suci dibawa ke Babilonia.

Sedangkan Bait Suci kedua dibangun setelah orang-orang Yehuda yang ditawan Babilonia dan Persia boleh pulang ke Israel lagi, pembangunan mulai tahun 535 SM dan selesai pada 12 Maret 515 SM,  seperti disebutkan di kitab Ezra 6:15-17.  Saat penahbisan orang Yehuda mempersembahkan ratusan lembu jantan, domba jantan, anak domba, kambing jantan sebagai korban penghapus dosa bagi seluruh orang Israel, tapi tidak mempersembahkan lembu betina merah.

Penguasa tanah Israel saling berganti, ketika Herodes Agung merebut kota Yerusalem pada tahun 37 SM, sebagian bangunan Bait Suci kedua terbakar, dan pada tahun ke-18 pemerintahannya (20-19 SM), Herodes Agung melakukan pembangunan kembali Bait Suci. Pekerjaan itu dilakukan oleh para imam, dan tidak ada catatan tentang saat penahbisannya. Beberapa puluh tahun kemudian Tuhan Yesus mengendarai keledai diarak penduduk masuk kota Yerusalem dan masuk Bait Suci kedua ini, dan kelak Bait Suci kedua akan dihancurkan pasukan Jenderal Titus di tahun 70M.

Nah, Bait Suci ketiga belum pernah dibangun, namun merupakan penglihatan Nabi Yehezkiel antara tahun 593-571 SM, dicatat di Kitab Yehezkiel pasal 40-47, khususnya di pasal 47. 

Untuk itu aku ajak Saudara untuk merenungkan kitab Bilangan 19:1-22 secara utuh. Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memberi judul Bilangan 19: Air pentahiran. Saudaraku, mengapa hukum penahiran dipaparkan untuk umat Israel yang sedang dalam perjalanan di padang gurun dan akan kelak berperang masuk ke tanah perjanjian? Dalam suasana berperang, tidak terhindari bersentuhan dengan mayat orang yang terbunuh. 

Aturan Taurat jelas dan ketat, orang yang tersentuh dengan mayat akan menjadi najis tujuh hari lamanya (Ayat 11), dan harus tinggal di luar perkemahan. Bahkan kenajisan itu menulari benda dan orang di sekitarnya (Ayat 14-15). Tanpa penahiran, orang yang najis harus mengalami ekskomunikasi (pengucilan)  seterusnya (Ayat 13 dan 20).

Dalam kasus-kasus kenajisan yang dicatat di kitab Imamat, salah satu cara penahirannya ialah dengan memberikan persembahan kurban (Imamat 14:10 dst.; 15:13 dst, 28 dst). Tentu biayanya mahal dan merepotkan. Namun dengan cara yang diaturkan sekarang kerepotan dan biayanya bisa ditekan. Seekor lembu yang khusus dibakar sampai habis, abunya dipakai untuk membuat air penahiran (Ayat  2-10). Air penahiran itu bisa dibuat kapanpun sesuai dengan kebutuhan.

Peraturan yang Tuhan buat dan berlakukan untuk umat Tuhan bukan untuk mempersulit mereka, melainkan untuk memastikan bahwa mereka selalu dalam keadaan siap sebagai umat, bahkan pasukan Tuhan. Ingat konteksnya ialah perjalanan padang gurun dan peperangan. Oleh karena itu dibuat prosedur yang lebih mudah dengan tetap mempertahankan kesakralan umat Tuhan.

Saudaraku, Ibrani 9:13-14 membandingkan darah kurban domba jantan atau lembu jantan dan abu lembu muda yang berfungsi menahirkan orang yang najis secara lahiriah dengan darah Kristus yang menyucikan secara rohaniah. 

Sesungguhnya apa saja yang menajiskan secara rohani kehidupan kita masa kini? Bukan mayat manusia secara harfiah, melainkan kehidupan yang bagaikan mayat seperti yang dicatat dalam Efesus 2:1-3. Adakah hidup kita dikendalikan oleh hawa nafsu, oleh bujukan dunia ini, dan oleh tipu daya Iblis? Itulah yang menajiskan kita. Untuk itu diperlukan darah Kristus untuk menguduskan kita. (Surhert).

Leave a Reply