+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

When God Has Chosen Someone

When God Has Chosen Someone

PILIHAN ALLAH. Sahabat, pemilihan Tuhan bagi manusia merupakan suatu tugas panggilan.  Pemilihan Tuhan itu merupakan pemberian tugas untuk melakukan kehendak-Nya. Tata cara pemilihan Tuhan itu berbeda-beda kepada setiap orang. Ada yang dipilih sejak dalam kandungan ibu. Ada juga yang dipilih sejak sebelum dunia ini ada, dan lain sebagainya.

Namun pemilihan Tuhan ini harus jelas dalam pemikiran kita bahwa kita dipilih untuk menghasilkan buah yang tetap bagi-Nya. Ada cukup banyak orang percaya berpikir, Tuhan memilih dirinya supaya masuk ke surga. Maaf, itu pemikiran sempit dan berkonotasi egois. 

Sahabat, Tuhan mempunyai  tujuan dengan pilihan-Nya, yakni: Supaya kita pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap (Yohanes 15:16). Tuhan tak pernah memberi janji tanpa tuntutan tugas. Yesus menyampaikan amanat sebelum Dia naik ke surga, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu (Janji-Nya). Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman (Pemeliharaan Allah).” (Matius 28:19-20), Tuhan memberikan hak tersebut hanya pada orang percaya yang dipanggil untuk melayani-Nya dan memberitakan Injil.

Sesungguhnya kita dipilih untuk dua hal, yaitu, pergi dan untuk menghasilkan buah dan buahnya itu tetap. Buah yang dimaksud bisa berbicara mengenai buah pertobatan baik dalam hidup kita pribadi maupun hidup orang lain.

Syukur kepada Tuhan, hari ini kita dapat belajar dari pasal terakhir dari kitab Hagai dengan tema: “When God has Chosen Someone (Ketika Tuhan sudah Memilih Seseorang)”.  Bacaan Sabda diambil dari Hagai 2:21-24. Sahabat, mungkin kita terus bertanya tentang seperti apa kriteria orang yang dipilih Tuhan. Bisa jadi kita terkejut hingga takjub karena akal budi tak mampu menyelami pilihan-Nya. Kita ambil contoh terpilihnya Saulus menjadi rasul dan pemberita Injil, atau Daud menjadi raja. Tuhan semesta alam tentu selalu memiliki alasan mengapa Ia memilih seseorang dalam rangka karya penyelamatan.

Siapa sangka pada zaman Nabi Hagai, Zerubabel bupati Yehuda dipilih Tuhan untuk memimpin pembangunan Bait Suci. Saat bangsa Yahudi berada di bawah kekuasaan Persia dengan rajanya Darius, firman Tuhan datang kepada Zerubabel (Ayat 22).

Salah satu alasan terpilihnya Zerubabel adalah karena dia termasuk keturunan Daud. Kepada Daud, Tuhan semesta alam telah berjanji bahwa keluarganya akan memerintah Israel (2 Samuel 7:10-16). Keterpilihan ini selaras dengan  pemberitaan para nabi bahwa seorang pemimpin yang istimewa berasal dari garis keturunan Daud (bdk. Mikha 5:1-4a).

Kepada Zerubabel, Tuhan menjanjikan kekuasaan (cincin meterai) (Ayat 24). Kekuasaan bangsa-bangsa lain akan dijungkirbalikkan demi eksistensi Bait Suci di tengah bangsa Yahudi.

Sahabat, begitulah ketika Tuhan semesta alam sudah memilih. Tidak ada hal apa pun yang dapat merintangi-Nya. Satu-satunya aral hanyalah sikap tidak percaya yang meragukan penyelenggaraan-Nya. 

Syukurlah lewat pemberitaan Nabi Hagai, gubernur Yehuda itu mau mendengarkan dan menaati firman Tuhan. Ia bersedia memimpin pembangunan Bait Suci bersama Imam Besar Yosua dan Nabi Hagai sepulang dari pembuangan di Babel. Rintangan yang sempat menggoyahkan tekad diatasi lewat penyerahan diri kepada pimpinan Tuhan semesta alam. 

Sahabat, kita adalah orang-orang yang dipilih Tuhan melalui iman kepada Yesus Kristus. Kita dipilih menjadi pewaris Kerajaan Surga. Mungkin dahulu kita terhitung sebagai pendosa, orang yang dikucilkan, atau orang yang tidak dianggap penting oleh orang lain. Namun, begitulah kalau Tuhan semesta alam sudah memilih. Siapa pun diri kita, sekarang kita mendapat janji dan hak waris yang sama dari Tuhan, dan tidak ada kuasa lain yang dapat merebutnya. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang menjadi tujuan Tuhan memilih seseorang?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Menghasilkan buah merupakan kewajiban bagi setiap orang percaya, agar hidup kita dapat berguna bagi orang lain sesuai dengan kehendak Bapa di surga. (pg). 

Leave a Reply