+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

The LORD is Here

The LORD is Here

KEHADIRAN TUHAN. Penulis kitab 2 Samuel mencatat bagaimana Daud membawa Tabut Perjanjian dari rumah Obed-Edom menuju ke kota Yerusalem.  Pada waktu itu Daud baru saja dinobatkan jadi raja atas seluruh Israel dan baru saja memindahkan ibu kota ke Yerusalem, dan dia baru saja berhasil mempertahankan Yerusalem dari serangan Filistin.  

Lalu Daud berusaha untuk mengembalikan Tabut Perjanjian, yang merupakan lambang KEHADIRAN TUHAN, ke Yerusalem, di mana selama 20 tahun Tabut Perjanjian tidak berada di tempat semestinya karena dirampas oleh bangsa Filistin;  dan meski orang Filistin telah mengembalikannya, tapi tabut itu berada di Kiryat-Yearim yang merupakan pinggiran dari wilayah Israel.  Karena itu Daud ingin mengembalikan tabut ini ke Yerusalem, kota Daud, pusat pemerintahan.

Di sepanjang perjalanan Daud mengekspresikan rasa syukurnya, karena ia tahu bahwa Tabut Perjanjian merupakan  lambang kehadiran Tuhan,  “Dan Daud menari-nari di hadapan TUHAN dengan sekuat tenaga; ia berbaju efod dari kain lenan.”  (2 Samuel 6:14).  Tidak hanya itu, di setiap enam langkah Daud mempersembahkan korban kepada Tuhan, berupa seekor lembu dan seekor anak lembu gemukan.  

Sebagaimana ketika Tabut Perjanjian berada di rumah Obed-Edom, ia dan seisi rumahnya diberkati oleh Tuhan, juga saat Tabut Perjanjian berada di kota Daud,  “Setelah Daud selesai mempersembahkan korban bakaran dan korban keselamatan, diberkatinyalah bangsa itu demi nama TUHAN semesta alam.”  (2 Samuel 6:18).  

Kala Tabut Perjanjian berada di tangan musuh, bangsa Israel selalu mengalami kekalahan demi kekalahan, namun setelah Tabut Perjanjian itu kembali berada di tangan orang Israel, terjadilah suatu pemulihan yang luar biasa.

Hari ini kita belajar dari bagian akhir dari kitab Yehezkiel dengan topik: “The LORD is Here (TUHAN Hadir di Situ)”. Bacaan Sabda diambil dari Yehezkiel 48:1-35 dengan penekanan pada ayat 35, yang merupakan penutup dari Yehezkiel 48 dan kesimpulan dari semua kitab Yehezkiel. 

Allah menyuruh Yehezkiel untuk membagi-bagi negeri di antara suku-suku Israel menjadi milik pusaka mereka (ayat 29). Di tengah-tengah di antara bangsa Israel terletak tempat kudus Tuhan yang artinya Allah berdiam di tengah-tengah umat-Nya.

Kota yang dikhususkan buat Tuhan dikelilingi tembok dengan 12 pintu berdasarkan jumlah suku Israel dan diberi nama sesuai dengan suku-suku Israel. Hal ini menunjukkan setiap mereka memiliki hak yang sama atas kota itu.

Sahabat, posisi tempat kudus Tuhan yang berada di tengah bangsa Israel menunjukkan Allah menjadi sentral umat-Nya dan dapat dicapai oleh mereka dari 12 pintu yang ada. Nama kota yang baru tersebut “TUHAN HADIR DI SITU” menunjukkan keberadaan Allah berada di tengah umat-Nya.

Keberadaan dan kehadiran Allah dalam kehidupan orang percaya merupakan penggenapan dari kitab Yehezkiel. ALLAH HADIR di setiap hati orang percaya dan Allah menjadi sentral dari kehidupan orang percaya. KEHADIRAN ALLAH dalam hati orang percaya menunjukkan tidak ada pembatas lagi antara Allah dengan orang percaya. Kematian Yesus di kayu salib menghancurkan pembatas tersebut.

“TUHAN HADIR DI SITU” artinya “TUHAN HADIR DI HATI ORANG PERCAYA”. Oleh karena itu, maka kita harus menjaga tubuh dan hidup untuk tetap kudus supaya Allah tetap hadir. Tetap kudus artinya hidup dalam kekudusan. Kehadiran Allah yang membawa pemulihan, kelepasan dan janji-janji-Nya digenapi akan dialami oleh kita sebagai orang percaya.

Sahabat, kehadiran dan penyertaan Tuhan adalah segala-galanya bagi kita!  Coba renungkan:  Kalau bukan Tuhan yang menyertai, mampukah kita menjalani hidup sampai detik hari ini?  Kalau bukan Tuhan yang menopang, sanggupkah kita bertahan di tengah goncangan, badai dan gelombang permasalahan hidup?  Tanpa kehadiran Tuhan, ibadah dan pelayanan yang kita lakukan takkan berdampak apa-apa;  begitu pula dalam pekerjaan, rumah tangga, bisnis, studi, kita sangat memerlukan Tuhan. Haleluya! Tuhan itu baik. Bersyukurlah!

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Pesan apa yang Sahabat peroleh dari hasil perenunganmu?
  2. Apa yang Sahabaat pahami dari 2 Samuel 6:17-18?

Selamat sejenak merenung. Simpan dalam-dalam di hati: Tanpa kehadiran dan penyertaan Tuhan, hidup kita takkan berarti apa-apa. (pg).

Leave a Reply