+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Tidak Ada JANJI yang TIDAK Ditepati-Nya

Tidak Ada JANJI yang TIDAK Ditepati-Nya

Kristus naik ke surga adalah bukti bahwa tidak ada janji yang tidak ditepati-Nya! Sahabat, sangat menarik Mazmur 110 yang menjadi Bacaan Sabda pada hari ini merupakan nubuatan tentang Kristus yang telah dinaikkan dan dipermuliakan oleh Bapa. 

Kristus perlu naik ke surga, karena pekerjaan-Nya belum selesai pada waktu Ia bangkit dari antara orang mati, karena itu Ia harus duduk di sebelah kanan Bapa dan dari situlah Ia akan mencurahkan karunia-karunia kepada kepada orang percaya, teristimewa karunia Roh Kudus,  “Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.”  (Yohanes 16:7).

Sahabat, coba perhatikan, Mazmur 110 dikutip beberapa kali oleh penulis Injil Matius, Markus, dan Lukas. Para penulis Injil mengutipnya dalam rangka menjelaskan hubungan Daud dan Mesias. Selain mengutip, penulis Injil tersebut memperlihatkan bahwa Yesuslah yang mengutip kembali kata-kata Daud untuk menjelaskan identitas diri-Nya kepada orang-orang Farisi (Perhatikan:  Matius  22:44; Markus 12:36; dan Lukas 20:42).

Mazmur 110 berbicara tentang Mesias yang dinubuatkan dan dijanjikan oleh Allah bagi manusia. Gambaran yang Daud berikan masih bersifat bayang-bayang pada masa yang akan datang. Saat Yesus mengutip bagian ini, figur Mesias tersebut dikenakan kepada diri-Nya yang adalah Anak Manusia.

Dalam Perjanjian Baru, berkali-kali disebutkan bahwa Anak Manusia sebagai orang yang duduk di sebelah kanan Allah yang Mahakuasa (Lukas  22:69; Markus 16:19). Bahkan Allah bersumpah bahwa Ia tidak menyesal mengangkat Anak Manusia sebagai Imam Besar Agung menurut aturan Melkisedek (ayat 4; bdk. Ibrani 4:14-15; 5:10). Apa artinya Allah bersumpah?

Ketika Allah bersumpah, maka sumpah itu jangan dipahami sekadar pemenuhan janji yang mengikat, tetapi juga dilihat sebagai meterai yang mengesahkan sumpah tersebut (Ibrani  6:20).

Sebab itu, menanti pemenuhan sebuah janji bukan hal yang mudah, apalagi pemenuhan janji Tuhan. Masalahnya, kita terkadang menilai pemenuhannya tersebut berdasarkan keinginan kita belaka. Hal inilah yang dilakukan oleh para agamawan Yahudi, yaitu mendikte apa dan bagaimana yang harus dilakukan oleh seorang Mesias. Yang terjadi adalah kebutaan rohani karena Mesias yang ditunggu-tunggu ada di hadapan mereka, namun mereka sama sekali tidak melihatnya.

Sahabat, cepat atau lambat janji Allah pasti digenapi. Dalam janji-Nya, kita menemukan harapan dan kekuatan untuk teguh menjalani kehidupan, sekalipun dihadang oleh berbagai persoalan. Apa pun masalahnya, hendaknya kita tidak putus asa terhadap janji Allah. Jangan biarkan kesulitan menjadi hambatan bagi kita membuktikan terwujudnya janji-Nya dalam kehidupan kita.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Ayat ke berapa yang paling banyak dikutip dalam Injil?
  2. Dalam ayat 4 disebutkan bahwa Tuhan bersumpah. Apa artinya?
  3. Dalam ayat 5 dan 6, siapa saja yang dimusnahkan oleh Tuhan?

Selamat sejenak merenung. Tuhan menolong dan memberkati. (pg)

Leave a Reply