+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KASIH TUHAN: Tiada Bandingnya

KASIH TUHAN: Tiada Bandingnya

Sahabat, sebelum kita melangkah lebih jauh pada  hari ini,  coba sejenak renungkan betapa besar kasih Tuhan dalam kehidupan kita!  Detik demi detik, jam demi jam, hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan, bahkan tahun demi tahun kasih Tuhan kepada kita tidak pernah berubah.  Sungguh, kita tak dapat menghitung  betapa lebarnya dan panjangnya dan tingginya dan dalamnya kasih Kristus  (Efesus 3:18).

Memang banyak cerita tentang cinta kasih yang ada di dunia ini, ada banyak yang mengagumkan,  namun kesemuanya itu tidak bisa dibandingkan dengan kasih Tuhan.  Kasih Tuhan itu sangat jauh berbeda dari kasih lain yang ada di dunia ini. Sesungguhnya kasih Tuhan tiada bandingnya.

Untuk lebih memahami topik tentang: “KASIH TUHAN: Tiada Bandingnya”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Kejadian 3:1-24 dengan penekanan pada ayat 7 dan 21. Sahabat, Keberadaan manusia di Taman Eden tidak berlangsung abadi (ayat 24). Manusia tergoda oleh bujuk rayu ular, yang merupakan binatang melata yang paling cerdik (ayat 1). Percakapan ular dengan perempuan membuat Hawa dan Adam tergoda untuk makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat (ayat 6). Akibat memakan buah itu mereka menjadi malu karena telanjang (ayat 7) dan takut berjumpa dengan Tuhan (ayat 8). Hukuman pun diberikan karena ketidaksetiaan manusia.

Sahabat, ketika Adam dan Hawa menyadari bahwa diri mereka telanjang, mereka menjadi malu. Kemudian untuk menutupi bagian tubuh mereka yang membuat mereka malu, mereka menyematkan daun pohon ara (ayat 7). Tentu saja daun pohon ara tidak dapat menutupi bagian tubuh mereka dengan baik. Selain itu cawat yang terbuat dari daun pohon ara itu mudah rusak karena daun pohon ara itu cepat menjadi kering, tidak tahan lama, juga sulit untuk dibentuk. Tentu cawat dari daun pohon ara membuat mereka tidak nyaman.

Yang luar biasa, walaupun Adam dan Hawa telah melanggar titah Tuhan, namun kasih Tuhan tetap berlaku bagi mereka. Hati Tuhan penuh dengan belas kasih. Coba, lihat di ayat 21, Tuhan dengan penuh kasih membuat pakaian dari kulit binatang. Tentu pakaian dari kulit binatang jauh lebih baik daripada pakaian dari daun pohon ara. Tindakan kasih Tuhan tidak berhenti sampai di situ, Tuhan bukan hanya membuatkan pakaian buat mereka, tapi juga mengenakannya kepada mereka. Sungguh-sungguh luar biasa kasih Tuhan itu.

Sahabat, suatu kisah kasih yang sangat mengharukan. Kasih Tuhan mengalir terus-menerus tiada berhenti sampai selama-lamanya.  “Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan TUHAN untuk selama-lamanya. Haleluya!”  (Mazmur 117:2).  Kasih manusia bersifat sementara, mudah sekali berubah, sangat bergantung pada situasi dan kondisi;  tetapi kasih Tuhan tidak dapat dipengaruhi oleh apa pun.  Bahkan kita tidak dapat mempengaruhi kasih Tuhan dengan perbuatan-perbuatan baik kita.  Tuhan mengasihi kita sebelum ada perbuatan baik yang kita lakukan bagi-Nya.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang dilakukan oleh ular untuk menjebak Hawa? (Ayat 1-5)
  2. Apa yang membuat  Hawa memetik dan kemudian makan buah pengetahuan yang baik dan yang jahat? (Ayat 6)
  3. Apa dampak pertama ketika mereka telah makan buah tersebut? (Ayat 7)
  4. Lalu apa dampak kedua bagi mereka? (Ayat 8)
  5. Apakah dampak berikutnya bagi mereka? (Ayat 12-13)

Selamat sejenak merenung.  Ingatlah: Tidak ada alasan bagi kita untuk meragukan kasih Tuhan kepada kita. (pg)

Leave a Reply