+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Segala Sesuatu INDAH pada WAKTUNYA

Segala Sesuatu INDAH pada WAKTUNYA

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh syukur karena kita masih diberi kesempatan oleh Tuhan untuk menikmati hidup. Hidup itu kesempatan karena itu selama kita masih hidup, pergunakanlah untuk melayani Tuhan dan sesama. Sahabat, orang percaya sama dengan orang tidak percaya. Keduanya tidak dapat mengendalikan apa yang akan mereka alami dalam hidup. Semua orang mengalami banyak hal yang menyukakan hati, tetapi juga banyak hal yang mendukakan hati.

Segala sesuatu ada waktunya. Bagi saya ada waktu untuk menulis renungan setiap hari dan kemudian membagikannya setiap pagi. Tapi juga ada waktu untuk berhenti menulis renungan, Tidak ada sesuatu yang abadi di dunia ini. Semua ada waktu untuk memulai dan ada waktu untuk mengakhiri.


Sahabat, dalam  renungan saya yang terakhir pada hari ini, mari kita merenungkan Pengkhotbah 3:1-15. Sehebat bagaimana pun,  manusia tidak dapat melawan atau menahan lajunya waktu. Apa pun yang terjadi, waktu akan terus berjalan tanpa mempedulikan sikap kita terhadapnya. Semua yang ada di dunia ini dan lamanya kita berada di dunia ini juga dibatasi oleh waktu. Jadi, Untuk segala sesuatu ada masanya (ayat 1). Sesungguhnya selama kita masih hidup di dunia, kita akan terus berpacu dengan waktu.

Sangat menarik, bacaan renungan kita pada hari ini merupakan ungkapan yang berpasangan, “Ada waktu untuk…, ada waktu untuk…”, pengkhotbah menyatakan bahwa hidup adalah campuran antara kegembiraan dan kesedihan. Hal tersebut menekankan pada ketidakmampuan manusia mengendalikan berbagai peristiwa yang terjadi.

Karena itu pengkhotbah bertanya, “Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah?” (ayat 9). Namun, pengkhotbah juga menyadari bahwa tidak mungkin manusia tidak berjerih payah, karena Allah sudah menetapkan pekerjaan yang harus dilakukan manusia dengan bersusah payah (ayat 10)

Sahabat, supaya kita tidak putus asa, pengkhotbah menegaskan bahwa Allah akan membuat segala sesuatu indah pada waktunya (ayat 11). Jika kita perhatikan ungkapan berpasangan yang diberikan, ini dimulai dengan “ada waktu untuk lahir” (ayat 2) dan diakhiri dengan “ada waktu untuk damai” (ayat 8).

Pengkhotbah menyatakan bahwa bagi orang percaya, walau harus melewati berbagai hal yang menyenangkan dan menyakitkan, kita dilahirkan untuk berakhir dengan damai bersama Allah. Sesungguhnya itulah arti segala sesuatu indah pada waktunya.

Sahabat, meskipun kita juga mengalami pasang surut seperti orang yang tidak percaya, tetapi ada perbedaannya. Pada akhirnya, kita berdamai dengan Tuhan. Hebatnya, damai tersebut tidak dapat diubahkan oleh peristiwa apa pun dalam hidup kita. Karena itu, segala sesuatu menjadi indah pada waktunya.

Ingatlah! Sahabat, dengan mengetahui bahwa pada akhirnya kita akan hidup kekal di dalam damai sejahtera bersama Tuhan, kiranya kita mampu menikmati kehidupan ini dan menjalaninya dengan lebih tenang. Waktu kita sangat berharga. Kita perlu memohon kepada Allah agar dimampukan untuk melihat indahnya hidup bersama-Nya. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg)

One thought on “Segala Sesuatu INDAH pada WAKTUNYA

  1. Shalom …Selamat jumpa Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat dan penuh pengharapan di dalam Kristus.
    Puji Tuhan , oleh karena anugerah-Nya , kita masih bisa menikmati hidup sampai saat ini, bahkan kami masih bisa menikmati Santapan Rohani sampai pagi ini.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yang mengingatkan kita bahwa hidup ini adalah sebuah kesempatan dan anugerah Tuhan , oleh karena itu harus kita isi dengan melayani Tuhan dan sesama , sehingga pada akhirnya kita dapat melihat akan indahnya hidup bersama Allah…Immanuel.
    Selamat Hari Minggu dan Selamat Beribadah….Tuhan Yesus Memberkati…🙏🙏

Leave a Reply