+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Mempercakapkan PERBUATAN ALLAH yang DAHSYAT

Mempercakapkan PERBUATAN ALLAH yang DAHSYAT

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh sukacita. Hati kita meluap dengan syukur dan sukacita ketika kita mengingat segala perbuatan Tuhan yang dahsyat dalam kehidupan kita. Sahabat, dalam kehidupan sehari-hari kita sering bertemu dan berhadapan dengan orang-orang yang memiliki sifat, karakter dan kebiasaan yang berbeda-beda.  Ada golongan orang yang setiap kali bertemu dengan sesama selalu mempercakapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan dirinya sendiri, menonjolkan diri sendiri, terlebih-lebih bagi mereka yang punya nilai plus, keunggulan atau prestasi yang bisa dibanggakan.  Bahkan tidak sedikit dari mereka yang dengan sengaja menambahi dengan bumbu-bumbu yang sedap supaya orang yang mendengar semakin terkesima dan berdecak kagum dengan apa yang disampaikan.

Pemazmur memberi nasihat agar kita senantiasa memfungsikan mulut kita untuk memuji dan memuliakan Tuhan, serta mempercakapkan perbuatan-Nya yang ajaib, “Bernyanyilah bagi-Nya, bermazmurlah bagi-Nya, percakapkanlah segala perbuatan-Nya yang ajaib!”  (Mazmur 105:2).


Sahabat, Jika langit dan cakrawala dapat menceritakan perbuatan Tuhan yang dahsyat  (Mazmur 19:2), maka kita sebagai  umat-Nya juga diminta untuk melakukan hal sama. Maka pada hari ini kita akan menggali pengalaman Pemazmur yang terdapat di kitab Mazmur 66:1-20.

Dalam Mazmur 66, ada dua dasar pujian yang dinaikkan kepada Allah: Pertama, bangsa Israel memuji Allah karena Ia telah memimpin mereka keluar dari tanah Mesir (ayat 1-12). Pemazmur memberi dorongan, “Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan” (ayat 5). Ini mengingatkan mereka akan peristiwa besar yang Allah lakukan pada waktu bangsa Israel keluar dari tanah Mesir. Ia membelah Laut Teberau menjadi tanah yang kering. Allah memerintah dengan perkasa (ayat 6-7).

Sahabat, Allah telah memimpin umat Israel sedemikian rupa dalam penyertaan-Nya siang dan malam. Namun, di padang gurun umat Israel memberontak kepada Allah sehingga mereka dibuang ke Babel dan mengalami kesukaran. Mereka mengalami pengujian, ibarat seseorang memurnikan emas dan perak. Yang lulus ujian akan dibebaskan dari pembuangan. Mereka akan memperoleh tanah perjanjian (ayat 8-12).
Sesungguhnya penyelamatan Israel merupakan bukti nyata agar bangsa-bangsa mengenal Tuhan dan memuji Dia. Sekalipun, umat itu tersebar ke seluruh bumi, hidupnya dipertahankan dan kakinya tidak goyah. Mereka tidak jatuh dan kehilangan identitas sebagai umat pilihan Allah karena Allah yang dahsyat menyertai mereka.

Kedua, pujian syukur kepada Allah atas keluputan dan keselamatan yang dianugerahkan (ayat 13-20). Dalam kesulitan (ayat 14), Allah telah menolong dan menyelamatkan umat-Nya. Pemazmur berjanji akan memenuhi nazarnya, memuji-Nya dan memasyurkan perbuatan-Nya yang dahsyat (ayat 13-20). Ia akan masuk ke rumah Allah dan mempersembahkan kurban bakaran.

Ingatlah! Sahabat, kita patut bersyukur mempunyai Allah yang dahsyat dalam hidup ini. Ucapan syukur itu sangat sakral dan bukan ucapan kosong tanpa dasar. Terlalu banyak hal dahsyat yang Allah telah lakukan. Hal itu membuat kita patut bersyukur dan mempercakapkan perbuatan-perbuatan-Nya yang dahsyat.  Maukah Sahabat dan saya melakukannya? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg)

Leave a Reply