+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN

MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh semangat. Hati kita meluap dengan syukur ketika kita mengingat segala kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Sahabat,  saat ini Pandemi Covid-19 gelombang kedua yang sangat dahsyat sedang menerjang Indonesia, maka kita menjadi takut dan gentar.   Tanpa sadar, kita hanya memperhatikan kesulitan dan penderitaan yang ada, sehingga lupa kepada kebaikan Tuhan. Kita terus mengeluh terhadap situasi yang serba sulit, hanya fokus pada itu dan lupa mengarahkan pandangan kepada Tuhan, melupakan segala kebaikan dan penyertaan-Nya yang sebenarnya masih bisa kita rasakan dan nikmati.

Sesungguhnya itulah yang disadari oleh Daud, raja Israel,  yang sama seperti kita, manusia biasa juga. Daud meski terus menerus berada dalam situasi sulit, dia  tidak melupakan kebaikan Tuhan yang pernah ada dalam hidupnya, bahkan masih merasakannya meski sedang berada dalam situasi sulit. Itulah yang tergambar dalam Mazmur 34:1-23 yang menjadi perenungan kita pada hari ini.

Daud  menulis Mazmur 34  bukan ketika ia sedang dalam keadaan baik. Tapi lihatlah apa yang ia katakan, “Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu! Berbahagialah orang yang berlindung pada-Nya!” (ayat 9). Kecap dan lihatItu melibatkan dua panca indera yang bisa merasakan sesuatu secara nyata, bukan hanya sebatas wacana atau impian saja.  Sepanjang Mazmur 34 kita bisa melihat bagaimana mata Daud memandang kepada kebaikan Tuhan.

Sahabat, kebaikan Allah dapat benar-benar dipahami melalui pengalaman di tengah penderitaan, setidaknya itulah yang dipahami oleh Daud. Dalam Mazmur 34. Mazmur tersebut ditulis ketika Daud berpura-pura gila di depan Abimelekh (ayat 1).

Dalam 1 Samuel 21:10-15, dijelaskan bahwa Saul berusaha membunuhnya sehingga Daud harus melarikan diri ke Gat. Namun kehadirannya di Gat pun diketahui oleh Raja Gat, yaitu Akhis (nama sesungguhnya) atau Abimelekh (jabatannya, yang artinya ayah dari raja). Lengkap sudah kesulitan yang dihadapi Daud: lari dari Saul yang berusaha membunuhnya, berpisah dari Yonatan, sahabat karibnya, dan berjumpa dengan Akhis yang membencinya karena dia telah membunuh Goliat. Karena itu tidak heran jika Daud merasa gentar (ayat 5), malu (ayat 6), tertindas dan sesak (ayat 7). Ia merasa terjepit, dan tidak ada seorangpun yang dapat diandalkan, selain Tuhan Allahnya. Karena itu, Daud berseru kepada Tuhan (ayat 7).

Sahabat, perhatikanlah bagaimana Daud mengalami kebaikan Tuhan dalam penderitaannya: “Aku mencari Tuhan, lalu Ia menjawab aku dan melepaskan aku dari segala kegentaranku” (ayat 5); “… berseru, dan Tuhan mendengar; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.” (ayat 7); “Malaikat Tuhan berkemah…, lalu meluputkan mereka” (ayat 8).

Daud mengalami kasih Tuhan lebih mendalam justru di tengah penderitaannya. Ia merasakan Tuhan dekat dengan orang yang patah hati dan yang menyelamatkan orang yang remuk jiwanya (ayat 19). Karena itu, bukannya mengecam Tuhan atas kesusahan hidupnya, Daud justru memuji Tuhan (ayat 2-3), dan mengajak segenap umat membesarkan nama-Nya (ayat 4). Setelah mengalami kebaikan Tuhan, hati Daud tidak hanya dipenuhi oleh syukur dan pujian kepada Allah, tetapi juga diresponinya dengan takut akan Tuhan (ayat 10 dan 12), yang menunjuk pada ketaatan pada Allahnya.

Ingatlah! Sahabat, Daud merespons penderitaan dengan pujian, dan merespons kebaikan Tuhan dengan ketaatan. Biarlah hal tersebut menjadi prinsip rohani bagi kita, dalam keadaan apapun, agar kita tetap dekat dan mengalami kasih-Nya senantiasa. Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg)

One thought on “MENGINGAT KEBAIKAN TUHAN

  1. Shalom ….Selamat jumpa Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat dan penuh ucapan syukur di dalam Kristus.
    Puji Tuhan , kabar baik karena kita sudah dipimpin oleh kasih-Nya dan tanpa terasa kita sudah melewati tahun ini selama 6 bulan.
    Terima kasih untuk Renungan Firman Tuhan pagi ini yang menjadi Rhema untuk kita supaya kita belajar dari Pemazmur untuk selalu mengingat kebaikan Tuhan di dalam situasi apapun juga yang sedang kita hadapi.
    Mari kita merespon kesusahan dengan pujian serta ucapan syukur dan merespon kebaikan Tuhan denfan ketaatan….Immanuel.
    Selamat beraktivitas dengan makin mendekat kepada Tuhan ….Tuhan Yesus Memberkati..🙏🙏🙏

Leave a Reply