+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

BERSERU kepada TUHAN di waktu PAGI

BERSERU kepada TUHAN di waktu PAGI

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat. Semoga kita mempunyai waktu untuk bersaat teduh setiap hari, entah di waktu pagi, siang atau malam hari. Tergantung pola hidup kita masing-masing.  Sahabat, pengalaman hidup saya bercerita bahwa bersaat teduh di pagi hari sangatlah nyaman. Minim gangguan dan interupsi. Suasana  tenang dan hening, nyaman untuk berkomunikasi dengan Sang Khalik, Penguasa Hidup. Sangat jernih mendengar bisikan dari Sang Pemelihara Kehidupan melalui pembacaan sabda.

Sahabat, pernahkah kita mengalami suatu masalah atau pergumulan yang begitu berat, sampai-sampai kita benar-benar habis akal,  tidak tahu lagi harus berbuat apa? Pernahkah kita mengalami saat-saat sulit hingga kita berseru-seru kepada Tuhan untuk minta petunjuk jalan keluar  karena kita benar-benar tidak tahu bagaimana dapat lepas dari persoalan tersebut? Pernahkah kita merasa begitu sedih hingga kita menangis seharian bahkan semalaman, sampai air mata kita rasanya sudah terkuras habis tak tersisa? Mungkin seperti itulah gambaran tentang apa yang dialami Pemazmur dalam bacaan kita pada hari ini yang kita ambil dari Mazmur 119:145-160.

Pemazmur meminta pertolongan Tuhan (ayat 145-147) karena orang-orang jahat
bermaksud membinasakannya (ayat 150 dan 157). Sesungguhnya, permintaan tolong Pemazmur bukan dipanjatkan hanya saat sedang mengalami tekanan. Sebenarnya Pemazmur senantiasa mendekatkan diri pada Tuhan sebagai suatu disiplin rohani. Perhatikan pernyataan: “Pagi-pagi buta” (ayat 147), dan “mendahului waktu jaga malam” (ayat 148).

Sahabat, pada masa itu, malam dibagi menjadi tiga bagian: 18.00 – 22.00; 22.00 – 02.00 dan 02.00 – 06.00. Itu berarti sebelum waktu jaga ketiga (02.00 – 06.00) berakhir, Pemazmur telah bangun untuk merenungkan firman Tuhan. Mungkin disiplin rohani Pemazmur mirip  dengan saat teduh kita yang dilaksanakan pagi hari, sebelum segala aktivitas hari itu dilaksanakan.

Oleh karena disiplin rohaninya, Pemazmur beroleh keyakinan bahwa Tuhan dekat dengan dirinya (ayat 151). Maka Pemazmur berani meminta pertolongan Tuhan agar ia diluputkan dari niat jahat para musuh yang hendak membinasakannya. Ia berani mengandalkan Tuhan karena Tuhan adil (ayat 160) dan berlimpah rahmat (ayat 156). Dengan merenungkan firman Tuhan setiap pagi, Pemazmur dapat menaikkan doa permohonannya dengan suatu kepastian. Tuhan akan memampukannya melewati hari itu dengan berkemenangan!

Sahabat, bagaimana dengan kita? Berapa banyak dari kita saat menghadapi masalah justru menyerah begitu saja. Ketika ada masalah, kita bukannya semakin rajin membaca Firman Tuhan dan semakin rajin berseru kepada Tuhan, bahkan justru  semakin malas membaca Firman Tuhan, bahkan semakin menjauh dari Tuhan. Ingatlah! Sahabat,   dalam menghadapi masalah seberat bagaimana pun, kita harus semakin rela membayar harga. Jika perlu, kita harus lebih banyak berdoa, lebih banyak meluangkan waktu untuk membaca Firman Tuhan, serta lebih banyak bersaat teduh. Jika perlu, kita harus meneladani apa yang Pemazmur lakukan yaitu bangun pagi-pagi untuk berdoa dan minta tolong kepada Tuhan, bahkan bangun mendahului waktu jaga malam untuk merenungkan Firman Tuhan. Tuhan pasti akan menolong orang-orang yang berseru kepada-Nya siang dan malam (Lukas 18:7). Maukah Sahabat dan saya melakukannya? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg).

One thought on “BERSERU kepada TUHAN di waktu PAGI

  1. Shalom…Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh semanangat dan pengharapan di dalam Kristus.
    Puji Tuhan , kabar baik karena Tuhan sudah menyertai istirahat malam kita dan kita masih bisa merenungkan sebagian dari Firman-Nya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yang mengingatkan supaya kita belajar dari Pemazmur untuk selalu dekat dengan Tuhan dan berseru kepada-Nya di waktu pagi di dalam situasi apapun juga.
    Biarlah kita juga tetap setia untuk membaca , merenungkan dan melakukan Firman Tuhan supaya kita memperoleh kekuatan baru di dalam menghadapi badai kehidupan yg terasa berat dan jangan kita sampai menyerah atau bahkan meninggalkan Tuhan….Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati…Selamat beraktivitas dan tetap berjalan menurut Firman-Nya.

Leave a Reply to Kristianti kartika Widjaja Cancel reply