+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

PENYERAHAN DIRI kepada TUHAN

PENYERAHAN DIRI kepada TUHAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat penuh penyerahan kepada Tuhan. Sahabat, ketika kita dihadapkan dengan  pergumulan hidup yang berat,  kita merasa takut dan khawatir, karena kita berpikir bahwa Tuhan tidak tahu pergumulan yang sedang kita alami.  Sesungguhnya, apa pun yang terjadi dalam hidup kita,  Tuhan tahu persis. (Ibrani 4:13)  

Sahabat, hari ini mari kita belajar dari satu perikop yang saya ambil dari 1 Samuel 1:1-28 dengan judul “Lahirnya Samuel”. Dalam perikop tersebut  dikisahkan ada seorang perempuan bernama Hana, istri Elkana.  Ia  seorang perempuan yang mandul, “… sebab Tuhan telah menutup kandungannya.” (1 Samuel 1:5).  Itu berarti Hana tidak mungkin memiliki anak karena kandungannya telah tertutup. 

Hal tersebut menjadi masalah yang besar bagi Hana. Pada zaman itu seorang perempuan yang mandul merupakan aib yang besar karena seorang perempuan yang mandul dianggap tidak diberkati Tuhan.  Itulah sebabnya Hana mengalami pergumulan yang cukup berat.  Hampir setiap hari ia menerima ejekan, cibiran dan juga hinaan karena ia tidak bisa mempunyai keturunan. Apalagi yang menghinanya adalah madunya sendiri yaitu Penina.  Bisa dibayangkan betapa sakit dan hancurnya hati Hana! 

Sahabat, meskipun demikian Hana tidak menyerah begitu saja.  Ia tekun mencari Tuhan serta mencurahkan isi hati dan kesedihannya itu kepada Tuhan.  Pada akhirnya jeritan hati Hana itu menggerakkan hati Tuhan.  Tuhan mengabulkan doa Hana.  Tuhan menjamah kandungannya hingga ia dapat mengandung dan melahirkan seorang anak laki-laki.  Bahkan anak yang dilahirkan bukan sembarang anak, anak itu menjadi  seorang nabi Allah di zaman raja Saul dan Daud. Dialah nabi Samuel yang lahir dari rahim Hana.

Mungkin ada diantara pembaca yang saat ini sedang mengalami pergumulan berat seperti Hana. Langit kehidupan saudara sedang tertutup awan hitam yang tebal bahkan mungkin bergulung-gulung.  Berbagai usaha sudah saudara  lakukan, tapi mendung itu masih menggantung. 

Dalam kondisi yang tidak mudah seperti itu, yang kita butuhkan adalah perubahan dalam hidup kita.  Kita perlu memiliki penyerahan diri kepada Tuhan. Suatu ketika Hana bernazar kepada Tuhan, dan ia berjanji apabila Tuhan menjawab doanya dan memberikan seorang anak baginya, ia akan menyerahkan anak itu kepada Tuhan.  Hana menepati janji itu, padahal anak itu sangat berharga dalam hidup Hana, tapi ia rela menyerahkan kepada Tuhan.

Ingatlah! Tuhan ada di mana-mana. Dia Mahatahu, artinya segala yang ada di dalam pikiran dan hati kita Tuhan mengetahuinya. Sahabat, mari kita memiliki penyerahan diri sepenuhnya kepada Tuhan. Mari kita terus belajar berjalan bersama dengan Tuhan setiap hari, dengan memiliki ketekunan dalam memelihara saat teduh. Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Tuhan selalu punya cara untuk menolong kita. (pg) 

Leave a Reply