+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Semakin DISUKAI Tuhan dan Sesama

Semakin DISUKAI Tuhan dan Sesama

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Sehat-sehat dan tetap semangat mengerjakan hal-hal yang masih Tuhan percayakan kepada kita. Kerjakanlah dengan sepenuh hati. Mahatma Gandhi (Politikus dari India) berkata bahwa kualitas pekerjaanmulah yang akan menyenangkan Tuhan, bukan jumlahnya.


Manusia hidup di dunia ini hanya satu kali dan singkat, maka Musa menggambarkan, “Engkau menghanyutkan manusia; mereka seperti mimpi, seperti rumput yang bertumbuh, di waktu pagi berkembang dan bertumbuh, di waktu petang lisut dan layu.” (Mazmur 90:5-6). Jika kita menyadari bahwa hidup ini hanya sekali dan teramat singkat seharusnya kita   termotivasi mengisi hari-hari yang ada  dengan hal-hal yang positif dan berguna.

Pepatah lama mengatakan,  “Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, dan manusia mati meninggalkan nama.”  Sedangkan Alkitab  menyatakan:  “Nama baik lebih berharga dari pada kekayaan besar, …”  (Amsal 22:1).  Karena itu selagi kita masih beroleh kesempatan menikmati hidup, marilah melakukan segala tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan dengan kualitas terbaik, karena tidak selamanya pintu kesempatan itu terbuka untuk kita.  “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.”  (Pengkotbah 9:10). 

Lalu apa yang menjadi sasaran utama hidup kita? Menjadi serupa dengan Kristus.   Bagaimana kita mencapai sasaran tersebut bila grafik kualitas hidup kita tidak menunjukkan adanya suatu peningkatan?  Untuk mencapai tingkat serupa dengan Kristus kita harus mau berubah  ke arah yang positif.

Lalu apa yang harus kita lakukan? Hal pertama adalah mengevaluasi diri.  Salah satu unsur utama evaluasi diri adalah kejujuran.  Kendala terbesar penghambat evaluasi atau koreksi adalah keakuan yang besar, kesombongan, gengsi, kenyamanan dan keengganan mengalami perubahan itu sendiri.  Karena itu diperlukan kerendahan hati dan juga kerelaan membayar harga.

Nah, sekarang perhatikan hidup Samuel.  “…Samuel yang muda itu, semakin besar dan semakin disukai, baik di hadapan TUHAN maupun di hadapan manusia.”  (1 Samuel 2:26), artinya Samuel tidak hanya mengalami pertumbuhan secara fisik saja, tetapi karakter dan kerohaniannya pun semakin bertumbuh sehingga hidupnya berkenan kepada Tuhan dan menjadi kesaksian yang baik bagi sesama.   Ingatlah! Kalau dulu fokus hidup kita hanya untuk kepentingan diri sendiri, sekarang kita harus punya tekad yang kuat, hidup kita harus bisa  menjadi berkat bagi keluarga dan sesama. Seperti Samuel, kita semakin disukai Tuhan dan juga manusia. GBU & Fam. Better days are coming. (pg)

Leave a Reply