+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

SAAT TEDUH MENJADI GAYA HIDUP

SAAT TEDUH MENJADI GAYA HIDUP

Selamat jumpa para Pendukung Kristus , apa kabar? Siapa yang mau menjadi orang yang berbahagia? Pemazmur berkata bahwa orang yang berbahagia ialah orang yang suka akan firman Tuhan dan merenungkan firman Tuhan siang dan malam (Mazmur1:1-2).

Lebih lanjut Pemazmur menyatakan keberadaan orang yang tinggal dalam firman  “…seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang diperbuatnya berhasil.”  (Mazmur 1:3). Wouw! … Ternyata kunci untuk menjadi orang yang berhasil adalah tinggal di dalam firman.

Banyak orang, termasuk saya,  berpikir bahwa keberhasilan hidup seseorang sangat ditentukan oleh kecerdasan intelektual atau kecerdasan dalam bidang akademik  (IQ)  sepenuhnya.  Benarkah?  Ternyata tidak. Riset  menunjukkan bahwa kecerdasan intelektual  (IQ)  ternyata hanya menyumbang 20% dari keberhasilan seseorang, sedangkan 80% sisanya ditentukan oleh faktor lain yaitu kecerdasan emosional  (EQ).  Kecerdasan emosional  (EQ)  adalah kemampuan untuk mengenali, memahami dan mengelola emosi kita sendiri dan emosi orang lain secara positif.  Karena itu orang yang memiliki kecerdasan emosional  (EQ)  tinggi akan mampu berkomunikasi lebih baik, membentuk hubungan yang lebih kuat dan mencapai sukses yang lebih besar di tempat kerja ataupun dalam kehidupan sehari-hari lainnya.

Kecerdasan emosional  (EQ)  berbicara tentang karakter atau perilaku hidup seseorang.  Bagi orang percaya pedoman utama untuk meningkatkan kecerdasan emosional  (EQ)  adalah Alkitab, sebab  “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.” (2 Timotius 3:16).  Penting sekali memiliki pengenalan yang benar tentang firman Tuhan.  Ada tertulis:  “Umat-Ku binasa karena tidak mengenal Allah; karena engkaulah yang menolak pengenalan itu maka Aku menolak engkau menjadi imam-Ku; dan karena engkau melupakan pengajaran Allahmu, maka Aku juga akan melupakan anak-anakmu.”  (Hosea 4:6).  Nah, untuk memiliki pengenalan yang benar tentang firman Tuhan, tidak ada cara yang lain,  kita harus menyediakan waktu untuk membaca, mempelajari dan merenungkan firman Tuhan. Kita perlu mendisiplin diri untuk bersaat teduh. Jadikan saat teduh sebagai gaya hidup. Pilihlah waktu yang paling tepat, boleh pagi, boleh siang atau malam. Saat teduh menjadi saat yang menyenangkan, seperti Daud yang berkata,  “…Taurat-Mu adalah kegemaranku.”  (Mazmur 119:77).

Ingatlah! “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.” (Mazmur 119:105). GBU & Fam. (pg).

Leave a Reply