+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KETIKA CORONA MELANDA

KETIKA CORONA MELANDA

Selamat jumpa para pendukung Kristus, apa kabar? Sehat-sehat, tetap semangat dan kita senantiasa bisa bersyukur. Semoga  kita semua tetap yakin bahwa Yesus Kristus tetap sama. Ia Tuhan yang hidup dan Mahakuasa. Ia berkuasa atas alam semesta beserta sgenap isinya. Ia menjadi pemegang sejarah umat manusia.

Dengan adanya pandemi virus Corona yang melanda seluruh dunia, banyak orang percaya yang bertanya-tanya, di mana Tuhan, mengapa Ia membiarkan virus Corona semakin meraja lela di mana-mana? Mengapa Tuhan tidak segera membasmi virus Corona supaya tidak semakin banyak manusia yang meninggal dunia dan semakin banyak manusia yang menderita? Kapan penderitaan, goncangan, kecemasan, kekalutan, dan tekanan karena virus Corona ini akan berakhir? Sampai kapan, Engkau membiarkan penderitaan umat manusia ini terus berlangsung?

Keadaan manusia saat ini kian tertekan dan terjepit.  Lalu, bagaimana seharusnya kita bersikap dalam menghadapi kondisi yang sangat sulit ini?

Tentu  manusiawi jika banyak orang menjadi takut, khawatir dan tertekan.  Hari ini firman Tuhan menasihatkan agar kita bisa menjaga sikap hati dengan benar.  Jangan bersikap seperti orang dunia yang terus dihinggapi rasa takut dan khawatir karena Tuhan berjanji untuk menopang dan memlihara umat-Nya dari kesukaran yang ada.  Janji-Nya adalah ya dan amin, “Janji Tuhan adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimurnikan dalam dapur peleburan di tanah.”  (Mazmur 12:7).  Mari kita belajar dari Daud.  Mazmur pasal 13  merupakan ungkapan isi hati Daud saat ia mengalami pergumulan yang sangat berat.  Hari-hari Daud penuh kegelisahan karena ia terus dikejar-kejar Saul yang hendak membunuhya.  Bisa dibayangkan betapa tidak tenangnya perasaan Daud karena dihantui oleh bahaya kematian.  Selain itu Daud juga harus menghadapi bani Amalek, suatu bangsa yang menjadi musuh bangsa Israel.  Daud benar-benar dalam tekanan yang hebat.  Wajar bila Daud sempat putus asa dan mengeluh kepada Tuhan, “Berapa lama lagi, Tuhan, Kaulupakan aku terus-menerus?  Berapa lama lagi Kausembunyikan wajah-Mu terhadap aku?  Berapa lama lagi aku harus menaruh kekuatiran dalam diriku, dan bersedih hati sepanjang hari?  Berapa lama lagi musuhku meninggikan diri atasku?”  (Mazmur 13:2-3).

Terlihat sekali, dari  berbagai tuntutan Daud bahwa ia merasa sangat tidak sabar menanti jawaban TUHAN.  Tuhan seakan-akan bertindak sangat lambat, sementara persoalan datang bertubi-tubi dan cepat.  Demikian juga dengan kita,  lebih senang minta agar TUHAN dengan segala kuasa-Nya menghentikan segala persoalan yang kita hadapi saat ini. Kita sering lupa bahwa TUHAN juga sanggup memberikan kekuatan pada kita untuk menghadapi dan menang atas persoalan yang sedang kita hadapi saat ini. 


Sekarang kita simak dan renungkan apa yang dikatakan Daud dalam Mazmur 13:6, “Tetapi aku, kepada kasih setia-Mu aku percaya, hatiku bersorak-sorak karena penyelamatan-Mu. Aku mau menyanyi untuk TUHAN, karena Ia telah berbuat baik kepadaku.” Kasih setia Tuhan sangat terlihat di dalam diri  Daud, bayangkan saja, berbagai bahaya yang semestinya terjadi di dalam dirinya, namun ia senantiasa luput dari itu.  Daud mulai sadar, ia melihat, ternyata TUHAN Allah yang dia sembah itu adalah TUHAN yang penuh kasih setia-Nya. Untuk itu maka respons yang ditujukan pada TUHAN adalah ia harus bangkit dari permasalahan dan kesulitan, bukan tenggelam dan terbawa arus. Hidup manusia begitu rapuh , bukan hanya rapuh tetapi hidup kita sekaligus begitu lapuk. Gampang rusak. Ia ibarat mutiara yang harus dijaga setiap saat.  Itu sebabnya tanpa kasih setia Tuhan maka semua itu tidak akan terpelihara dengan baik.  

Pemeliharaan Tuhan sangat nyata di dalam diri Daud. Itu sebabnya imannya mulai terstimulasi, ia menjadi percaya. Bukan hanya itu, ia juga bersorak-sorak; karena penyelamatan dari Tuhan itu jelas dan nyata.  Seorang penafsir mengatakan apabila engkau bagkit kembali di dalam Tuhan maka engkau pasti akan bangkit pula dari keputusasaan hidup ini. Inilah yang dimaksud dengan hidup yang berkemenangan itu.

Berkat rohani yang kita peroleh dari Daud hari ini ada tiga tahap. Tahap pertama,  bahwa sebagai manusia kita begitu rapuh dan lapuk. Itu sebabnya bila ada tekanan, kesulitan, persoalan, sakit, dan keputusasaan yang menimpa, kita lebih gampang protes dan bahkan marah.  Namun Tuhan kadang membiarkan itu berjalan terus di dalam hidup kita, hingga memasuki tahap kedua yaitu: Bukan berarti Ia meninggalkan kita, Ia mau kita benar-benar sadar bahwa kita butuh pertolongan dari yang berkuasa, dalam hal ini Tuhan. Memasuki Tahap ke tiga, ini merupakan tahap penentuan, ternyata Tuhan yang disembah memang benar-benar memiliki kuasa yang dahsyat. Ia sanggup memberikan kita kekuasaan dan kekuatan menghadapi berbagai persoalan yang sulit, dan bukan hanya itu. Ia juga membawa kita menuju kemenangan.

Ingatlah!  “Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak;…”  (Mazmur 37:5). GBU & Fam.  (pg)

Leave a Reply