+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

KERINDUAN KEPADA ALLAH

KERINDUAN KEPADA ALLAH

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Di kala fajar menyingsing, lihatlah ke arah Timur,  sang mentari menyapa kita penuh persahabatan sebagai pertanda hari baru telah datang. Sudahkah kita mengucap syukur kepada Tuhan atas berkat, kasih, pemeliharaan dan perlindungan-Nya yang sempurna? 

Pagi merupakan awal hari dan jika kita mengawali hari dengan benar, dengan mencari wajah Tuhan dan bersekutu dengan-Nya, sebelum memulai segala sesuatunya, kita akan mengalami sukacita, pertolongan, mukjizat dan kekuatan dari Tuhan sepanjang hari.  Pagi hari bisa diibaratkan sebuah fondasi bangunan;  jika kita memulai dengan fondasi yang benar maka bangunan itu akan tetap tegak berdiri dengan kokoh, meskipun ada hujan badai.


Hari ini saya mengajak Saudara untuk belajar dari Mazmur 63:1-12. LAI memberi judul perikop tersebut: “Kerinduan kepada Allah.” Sesunggguhnya Mazmur 63  merupakan ungkapan kerinduan Daud kepada Tuhan ketika ia berada di padang gurun Yehuda.  Apa yang dikatakan Daud ini merupakan ungkapan yang benar-benar keluar dari lubuk hatinya yang terdalam.  Mengapa Daud sampai harus pergi ke padang gurun kalau hanya untuk mengungkapkan kerinduannya kepada Tuhan?  Bukankah ia seorang raja?  Tidak cukupkah ia mengungkapkan isi hatinya itu di istananya yang megah, tanpa harus bersusah payah pergi ke padang gurun?  Bagi Daud, kerinduannya kepada Tuhan tak ternilai harganya, tidak bisa diukur dengan materi atau kemewahan yang ia miliki.  Ia pergi ke padang gurun untuk mengingat-ingat bagaimana Allah menyertai dan memberkati nenek moyangnya saat perjalanan menuju ke tanah perjanjian.  “Aku hendak mengingat perbuatan-perbuatan Tuhan, ya, aku hendak mengingat keajaiban-keajaiban-Mu dari zaman purbakala.”  (Mazmur 77:12).  Daud belajar untuk menjadi orang yang tidak sombong walau ia memiliki kedudukan tertinggi di Israel;  ia sadar bahwa semua itu karena Tuhan.

Bagaimana dengan kita, seberapa besar kerinduan hati kita kepada Tuhan?  Kerinduan Daud kepada Tuhan tidak hanya digambarkan seperti tanah yang tandus dan kering, tetapi dilukiskan pula seperti rusa yang merindukan aliran sungai (Mazmur 42:2).  Seekor rusa pasti tidak dapat menahan diri apabila ia sudah haus akan air.  Bahkan rusa-rusa itu tidak peduli terhadap bahaya yang mengancam (mungkin ada binatang buas yang hendak memangsanya) apabila ia sudah ingin menikmati kesejukan air sungai.  Begitu pula kerinduan hati Daud kepada Tuhan, tidak ada seorang pun yang dapat menahan atau menghalangi dia untuk bertemu dengan Tuhan.  Hal ini bukan karena kedudukan dia sebagai raja yang berkuasa, sehingga tak seorang pun bisa menghentikan niatnya, tetapi itu karena kekuatan cintanya yang luar biasa kepada Tuhan.  Marilah kita pun memiliki hati yang rindu, haus dan lapar kepada Tuhan.  Selagi ada kesempatan mari kita kejar hadirat Tuhan!  Yesaya berpesan, “Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui;  berserulah kepada-Nya selama Ia dekat!” (Yesaya 55:6).

Coba bertanya kepada diri kita masing-masing,  seberapa besar kerinduanku kepada Tuhan? Berikut ungkapan kerinduan Daud kepada Tuhan, “Ya Allah, Engkaulah Allahku, aku mencari Engkau, jiwaku haus kepada-Mu, tubuhku rindu kepada-Mu, seperti tanah yang kering dan tandus, tiada berair.”(Mazmur 63:2). GBU & Fam. (pg).

Leave a Reply