+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Ketika Tuhan MENGAMBIL yang MENJADI ANDALANKU

Ketika Tuhan MENGAMBIL yang MENJADI ANDALANKU

Sore itu saya diajak Gagah (nama samaran) untuk menikmati kopi hitam kesukaan saya di Kedai Kopi. Gagah bercerita mengenai masa lalunya yang kelam. Setelah Gagah lulus SMA, dia tidak melanjutkan studinya atau bekerja. Setiap hari pekerjaannya hanya berhura-hura bersama teman-teman gengnya. Dia menggantungkan hidupnya pada pamannya (adik ayahnya) yang tidak menikah tapi berpenghasilan besar. Dia merasa tenang karena memiliki paman yang dapat mencukupi hidupnya. Sampai suatu hari, paman yang dia andalkan mendadak meninggal dunia karena serangan jantung. Gagah pun limbung karena merasa tak ada lagi orang yang dapat diandalkan. Ketika itulah, Tuhan mengingatkannya untuk kembali ke jalan yang benar.

Untuk lebih memahami topik tentang: “Ketika Tuhan MENGAMBIL yang MENJADI ANDALANKU”, Bacaan Sabda pada hari ini saya ambil dari Mazmur 28:1-9. Sahabat, dalam mazmur tersebut, Daud mengakui bahwa Tuhanlah kekuatan, perisai, dan penolong baginya. Tiga alasan yang lebih dari cukup untuk membuat putra Isai ini bersukacita, percaya kepada-Nya, memuji Dia, dan bersyukur kepada-Nya.

Sahabat, pengalaman hidup kita bercerita bahwa  tanpa campur tangan Tuhan kehidupan akan semakin sulit dijalani. Bagi orang percaya, terkadang Tuhan terpaksa “mengambil” hal-hal yang kita andalkan, supaya kita  belajar bergantung dan berharap hanya kepada-Nya. Siapakah yang selama ini kita andalkan?

Semoga yang kita andalkan  hanyalah TUHAN. Setiap hari kita harus menyerahkan diri seutuhnya pada Tuhan. Akuilah Dia dalam setiap langkah dan andalkan Dia dalam setiap aktivitas kita. Jangan takut dengan apa yang sedang terjadi, tetapi takutlah jika kita mulai menjauh dari Tuhan. Yakinlah bahwa di dalam Tuhan kita akan mendapat kekuatan dan kemenangan. Dengan yakin kita akan berkata bahwa Tuhan adalah kekuatan dan perisaiku.

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan dan tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya. Walau perjalanan yang akan kita tempuh masih panjang dan belum tampak ujungnya, tetaplah melangkah dengan iman. Ingatlah selalu janji Tuhan yang tertulis dalam Yesaya 41:10.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini:

  1. Apa yang dilakukan Daud dalam ayat 1-2?
  2. Apa yang menjadi permohonan Daud dalam ayat 3-5?
  3. Apa yang dialami Daud dalam ayat 6?
  4. Apa yang menjadi keyakinan Daud dalam ayat 7-8?
  5. Apa yang menjadi permohonan Daud dalam ayat 9?

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Leave a Reply