+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

TUHAN: Pembela dan Penolongku

TUHAN: Pembela dan Penolongku

Dalam hidup ini ada sesuatu yang tidak pernah bisa dihindari oleh semua orang tanpa terkecuali, ialah masalah.  Senang atau tidak senang, suka atau tidak suka, siap atau tidak siap kita pasti menghadapi masalah-masalah dalam kehidupan ini.  Oleh karena itu jangan pernah lari dari masalah, karena yang menjadi persoalan adalah bukan bagaimana caranya kita dapat menghindarkan diri dari masalah, namun yang paling utama adalah bagaimana respons hati kita terhadap masalah yang terjadi.

Sahabat, kita seringkali lupa bahwa perjalanan hidup kekristenan itu tidak hanya sekadar berbicara tentang berkat, mukjizat, kemenangan, pemulihan dan sebagainya, tetapi juga proses.  Berkat, mukjizat, kemenangan, pemulihan adalah output atau hasil dari sebuah proses.  Masalah adalah satu bentuk dari proses itu sendiri! 

Hidup orang percaya di dunia ini tidak selalu lancar. Adakalanya masalah datang, termasuk yang datang dari orang jahat dan yang tidak takut akan Tuhan. Masalah seperti itu ada yang terasa begitu berat karena seolah-olah kita harus menanggung sendirian tanpa ada yang peduli atau sanggup menolong.  Jika mengalami hal seperti itu, bagaimana seharusnya respons orang percaya?

Sahabat, untuk menggali lebih dalam  topik tentang: “TUHAN: Pembela dan Penolongku”, saya ajak Sahabat untuk belajar dari Daud, bagaimana responsnya ketika orang-orang yang selama ini diperlakukannya dengan baik tapi justru membalas dengan berbagai perbuatan jahat. Bacaan Sabda saya ambil dari Mazmur 35:1-28.

Berdasarkan hasil perenunganmu dari bacaan kita pada hari ini, jawablah beberapa pertanyaan berikut ini:

  1. Apa yang pertama kali dilakukan oleh Daud ketika menghadapi orang-orang yang membalas perbuatan baiknya dengan berbagai perbuatan jahat? (Ayat 1-6)
  2. Karena perbuatan jahat orang-orang tersebut yang tanpa alasan yang jelas, akibatnya apa yang dirasakan oleh Daud? (Ayat 17)
  3. Menariknya, dalam ketidakmengertiannya atas kejahatan yang dialaminya,
    Daud tidak menyalahkan Tuhan. Lalu apa yang disadari oleh Daud tentang Tuhannya? (Ayat 24)
  4. Kesadaran Daud tersebut membuat Daud menyerahkan perkaranya kepada Tuhan. Daud sadar pembalasan bukanlah haknya, melainkan hak Tuhan. Walaupun Daud belum jelas apa yang akan Allah lakukan atas perkaranya, dan entah sampai berapa lama Daud akan mengalami semuanya kejahatan itu, tapi dia justru tetap melakukan dua hal. Tolong sebutkan dua hal yang telah dilakukan oleh Daud tersebut (Ayat 9 dan 18).

Selamat sejenak merenung. Tuhan memberkati. (pg)

Leave a Reply