+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

MERINDUKAN ALLAH

MERINDUKAN ALLAH

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Salam sehat. Hati kita meluap dengn syukur ketika kita mengingat segala kebaikan Tuhan dalam hidup kita. Sahabat, semakin luas pengertian kita tentang kebesaran Tuhan, walaupun sebenarnya kebesaran-Nya tidak terpahami dan terselami oleh pikiran kita, semakin besar pula kapasitas kita untuk menghormati dan memiliki hati yang takut akan Dia. Berangkat dari pemahaman tersebut, Daud tidak henti-hentinya mengingatkan kita untuk melihat kekuatan dan kemulian Tuhan.

Itulah yang membangkitkan gairah hati Daud, sehingga kerinduannya kepada Tuhan begitu bergelora. Maka hari ini kita akan menggali berkat dari kerinduan Daud kepada Allah yang terdapat dalam Mazmur 63:1-12. 

Sahabat, Mazmur 63 merupakan ungkapan kerinduan Daud kepada Tuhan ketika ia berada di padang gurun Yehuda.  Apa yang dikatakan Daud dalam Mazmur ini bukan sekadar hanya ucapan manis di bibir saja, tetapi ungkapan tersebut benar-benar ke luar dari lubuk hatinya yang paling dalam. 

Sesungguhnya Mazmur 63 adalah salah satu mazmur yang menarik dan menyentuh.  Karena Daud diperhadapkan dengan orang-orang yang ingin mencabut nyawanya (ayat 10) dan yang berdusta (ayat 12). Saat itu, Daud sedang menyelamatkan diri dari kejaran Saul (1Samuel 23). Dalam tempat persembunyiannya di padang gurun, ia merasakan kesendirian dan kesepian (ayat 2). Namun ia memilih untuk tidak berdiam diri menghadapi kesesakannya. Di tengah situasi yang sulit seperti itu, ia tidak mencari pertolongan dari pihak lain. Ia datang kepada Allah untuk mencurahkan isi hatinya (ayat 2-3).

Sahabat, Daud ingat kepada Allah yang kudus (ayat 7), yang kasih setia-Nya melebihi hidup (ayat  4). Daud merenungkan tentang Allah yang menjadi penolong baginya dalam kesesakan (ayat 8). Di tengah padang gurun itu, Daud mengalami perjumpaan  dengan Tuhan. Perjumpaan tersebut membuat Daud memperoleh kekuatan untuk menghadapi semua persoalan hidupnya. Ia memuji Tuhan dan bersorak-sorai bagi-Nya (ayat 5-6 dan 8), bersukacita dan bermegah di dalam Allah (ayat 4 dan 12).

Tentu sangat manusiawi jika kita bersedih dan meratap di tengah tekanan hidup. Jika kita bisa bersyukur dan bermegah dalam situasi hidup yang menekan, hal tersebut hanya karena kehadiran Tuhan yang memberi kekuatan kepada kita. Itulah yang dialami oleh Daud. Di tengah pergumulannya, ia datang mendekat kepada Allah. Ia mengingat akan perbuatan Tuhan dalam hidupnya selama ini. Ia mengenal Allah yang Ia percaya. Hal itu memberi kekuatan dan ketenangan dalam segala kesesakannya. Di tengah segala tekanan dan kejahatan orang-orang yang menimpanya, Daud dapat  mengandalkan dan menantikan Allahnya.

Ingatlah! Sahabat, sekeras apapun tekanan hidup yang menekan kita, jangan menjauh dari Allah.  Ingat akan pertolongan-Nya yang telah kita alami sampai saat ini. Ia adalah Allah yang tidak berubah. Ia sanggup menolong dan memberi kita kekuatan, seberat apapun persoalan yang sedang kita hadapi.  Maukah Sahabat dan saya  memiliki kerinduan yang dalam untuk selalu menyenangkan hati Tuhan? Tuhan memberkati Sahabat dan keluarga. (pg)

One thought on “MERINDUKAN ALLAH

  1. Shalom …Selamat pagi Pak Paul dan para Sahabat pendukung Kristus.
    Salam sehat , penuh sukacita bersama Kristus.
    Puji Tuhan .. 🙏🙏, kabar baik , karena Tuhan sudah melindungi , memelihara kita semuanya.
    Terima kasih utk Renungan Firman Tuhan pagi ini yg menjadi Rhema , supaya kita selalu mengingat akan anugerah , penyertaan dan kasih setia-Nya yang telah kita alami sampai saat ini.
    Biarlah kita belajar dari raja Daud yang selalu mendekat kepada Tuhan serta berseru untuk mencurahkan segala kesulitan yg sedang kita hadapi kepada-Nya , karena melalui perjumpaan kita dengan Tuhan , kita mendapatkan kekuatan dan ketenangan sekalipun badai itu sangat berat…..Immanuel.
    Tuhan Yesus Memberkati …Selamat beraktivitas dengan penuh syukur .

Leave a Reply