+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Dalam tiap JERIH PAYAH ada KEUNTUNGAN

Dalam tiap JERIH PAYAH ada KEUNTUNGAN

Selamat jumpa para Pendukung Kristus, apa kabar? Pengalaman hidup saya bercerita bahwa sukses lebih banyak  dimilik mereka yang rajin dan bekerja dengan sepenuh hati. Abdullah Gymnastiar (Penulis asal Indonesia) berkata,  “Waktu bekerja orang rajin adalah sekarang, sedangkan waktu bekerja orang yang malas adalah besok.”

Saudara, sekalipun orang punya seribu macam keinginan, tapi apabila ia malas mewujudkan keinginan tersebut melalui tindakan, maka keinginan tersebut tidak membuahkan hasil apa-apa.  Penuh dengan keinginan tapi tidak disertai dengan tindakan adalah ciri seorang pemalas.  Satu ciri lain dari pemalas adalah suka berdalih atau punya banyak alasan untuk tidak melakukan sesuatu. 

Maka jika ciri tersebut ada pada diri kita, berubahlah mulai dari sekarang, karena kemalasan hanya mendatangkan kerugian, tidak ada sisi positif dan untungnya.  “Oleh karena kemalasan runtuhlah atap, dan oleh karena kelambanan tangan bocorlah rumah.”  (Pengkhotbah 10:18).

Saudara, ketika menempatkan manusia pertama yaitu Adam dan Hawa di taman Eden Tuhan memberikan perintah kepada mereka untuk bekerja, bukan untuk bermalas-malasan,  “TUHAN Allah mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam taman Eden untuk mengusahakan dan memelihara taman itu.”  (Kejadian 2:15).  Jadi, perintah untuk bekerja sudah diberikan Tuhan sebelum manusia jatuh dalam dosa.  Dengan kata lain bekerja bukanlah sebagai akibat manusia jatuh dalam dosa.

Selain itu Allah Bapa saja masih sedang terus bekerja sampai sekarang (Yohanes 5:17),   masakan kita tidak mau bekerja?  Coba kita perhatikan nasihat penulis kitab Pengkotbah,  “Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi.” (Pengkotbah 9:10). 

Kalimat kerjakanlah itu sekuat tenaga artinya harus dikerjakan dengan rajin, bersungguh-sungguh, dan tidak dengan setengah hati.  Mengapa kita harus bekerja dengan rajin?  Karena kerajinan merupakan salah satu modal untuk meraih kesuksesan, sebab  tangan orang rajin menjadikan kaya  (Amsal 10:4) dan  tangan orang rajin memegang kekuasaan  (Amsal 12:24).

Oleh karena itu penulis Amsal pun memperingatkan kita untuk tidak malu belajar dan mencontoh kehidupan semut, yang termasuk salah satu binatang terkecil di bumi (Amsal 6:6)

Ingatlah! Bekerjalah dengan rajin, maka hidup kita akan semakin diberkati Tuhan, sebab dalam tiap jerih payah ada keuntungan  (Amsal 14:23). Tuhan memberkati Saudara dan keluarga. Better days are coming. (pg)

Leave a Reply