+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

N A T O

N A T O

Bacaan Alkitab: ”Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1Yohanes 3:18)

NATO atau No Action Talk Only adalah istilah yang diberikan kepada orang atau  pemimpin yang hanya bisa bicara (Talk), tetapi tidak bisa melakukan yang diomongkan (No Action). Padahal keberhasilan seorang pemimpin  ditentukan oleh kemampuan manajerialnya, yaitu kemampuan untuk melakukan perencanaan (planing), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (action) dan pengawasan(controling).  Dan juga kemampuan untuk mengurai dan menyelesaikan masalah yang dihadapinya (problem solving). serta kemampuan untuk mengambil keputusan dalam waktu yang tepat (decision making).  Mari kita memilih pemimpin yang bukan NATO dalam pilkada serempak 9 Desember 2020 mendatang.

Ada seorang komentator televisi yang tak sabar kepada atlet muda yang kurang berprestasi tetapi sombong. Komentator itu berkata, “Jangan ceritakan apa yang akan Anda lakukan, ceritakan apa yang telah Anda lakukan!”  Perbuatan bersuara lebih keras daripada perkataan.

Prinsip ini tampak pada hidup Yesus Kristus. Di Matius 9, ada seorang lumpuh dibawa kepada-Nya. Respons-Nya? “Dosa-dosamu sudah diampuni.” Saat para pemimpin agama keberatan, Yesus bertanya, “Manakah lebih mudah, mengatakan: Dosa-dosamu sudah diampuni, atau mengatakan: Bangunlah dan berjalanlah?” (Matius 9:5).

Jawabannya jelas. Mudah bagi-Nya mengatakan DIA telah mengampuni dosa si lumpuh, karena hal itu tidak dapat dibuktikan atau disangkal. Namun, mengatakan “Bangunlah dan berjalanlah” itu berbeda. Perkataan ini dapat segera diuji kebenarannya. Maka, untuk membuktikan kuasa-Nya dalam mengampuni dosa, Yesus Kristus berkata kepada si lumpuh, “Bangunlah, angkatlah tempat tidurmu dan pulanglah ke rumahmu!” (Matius 9:6). Dan, itulah yang terjadi!

Tindakan Yesus Kristus mendukung perkataan-Nya, DIA itu Tuhan yang mampu mengampuni dosa, DIA itu Tuhan yang di dalam diri-Nya ada kuasa membuat orang lumpuh berjalan, orang buta celik, orang mati hidup lagi. Selayaknya kita hanya percaya dan berharap kepada-Nta. Yohanes menulis, “Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran” (1Yohanes 3:18). Perkataan kita penting bagi dunia yang mengamati kita, hanya jika perkataan itu sesuai dengan perbuatan kita. Tatkala kita berbicara tentang kasih TUHAN, perkataan itu akan penuh kuasa jika didukung dengan tindakan kasih dan kebaikan. Perbuatan bersuara lebih keras! Bukan ”N  A  T  O”.

Aku rindu melihat orang kristiani sejati

Bukan hanya orang yang pintar berbicara,

Aku ingin melihat tindakannya

Dan memandang kehidupannya sehari-hari. (Karya: Herrell)

Hikmat hari ini: Perbuatan dan perkataan kita, harus menyuarakan hal yang sama.

Selamat memasuki hari baru hari ini, satu teladan lebih bermakna daripada ribuan nasihat. Mari kita jalani protokol kesehatan dengan penuh tanggung jawab di era New Normal hari ini.  Jesus Christ bless you (sp).

Leave a Reply