+62 24 8312162

Hot Line Number

+62 24 8446048

Fax

Jl. Sompok Lama no. 62c Semarang

Kantor Pusat

Karunia, Tak Dapat Dibeli

Karunia, Tak Dapat Dibeli

Bacaan Alkitab: Tetapi Petrus berkata kepadanya: ‘Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia TUHAN dengan uang” (Kisah Para Rasul  8:20)

Ada seorang misionaris di Filipina berusaha menjelaskan keselamatan kepada seorang wanita kaya. Akan tetapi, wanita tersebut tidak mengerti bahwa ia tak dapat membeli keselamatan.

Karena itu, sang misionaris memberi sebuah gambaran kepadanya: “Kalau Anda ingin menghadiahkan sebuah rumah besar dan indah kepada anak gadis Anda, bagaimana perasaan Anda bila ia berkata, “Ibu, izinkan saya membantu Ibu membayar hadiah itu. Saya memang hanya bekerja di rumah sakit misi dan gaji saya tidak besar. Namun sepertinya saya dapat menyisihkan uang 8 dolar setiap bulan untuk itu.”

Misionaris itu melanjutkan, “Seperti itulah yang Anda katakan kepada TUHAN. Anda ingin ikut membayar apa yang telah Yesus Kristus lunasi untuk Anda. Rumah di surga adalah hadiah. Tidak sepatutnya Anda berusaha ikut membayarnya.”

Di seluruh dunia, orang-orang beriman, yang bermaksud baik: kaya, miskin, dan di antara kedua golongan itu, masih berusaha memahami bahwa Yesus Kristus telah melunasi semuanya. Karena mengira bahwa mereka harus melakukan sesuatu untuk memperoleh karunia TUHAN, mereka berusaha sedapat mungkin membayar keselamatan.

Kita perlu memahami bahwa ketika TUHAN memberikan diri-Nya sebagai Yesus Kristus jadi kurban, hutang dosa kita sudah dibayar penuh. Apabila kita berusaha membayar hadiah TUHAN, ini tentu merupakan penghinaan bagi-Nya. Percaya dengan tulus hati, berarti beriman bahwa TUHAN sudah menyelesaikan pembayarannya. Kita tidak perlu membeli sesuatu yang sudah dibeli dengan kematian Yesus Kristus di kayu salib.

Hikmat hari ini: Apabila kita dapat membeli keselamatan, Yesus Kristus tidak perlu mati untuk menyediakannya bagi kita.

Selamat memasuki hari baru hari ini. Selamat beraktivitas, maju terus tetap semangat di era New Normal. Mari kita jalani protokol kesehatan dengan tulus hati. Jesus Christ bless you (sp).

Leave a Reply